
Shasa melangkah menuju kelasnya di lantai dua dengan bersemangat. Hari masih pagi. Murid-murid sekolah dasar TUNAS belum banyak yang datang. Mendekati ruang kelasnya, tangannya meraba kantong kecil di bagian samping tas sekolahnya. Bibirnya tersenyum saat merasakan tonjolan kecil. Kado buat Nia yang sudah ia siapkan. Hmmm.. kira-kira bagaimana reaksi Nia bila menerimanya kelak ya?
“Naah.. Tuh, Shasa datang!”
Shasa yang baru saja masuk ke dalam kelas tertegun. Nia, Rara dan Fira tengah menatap kearahnya dari tempat duduk Nia.
“Kesini, Sha!” Panggil Rara yang pertama kali melihat kedatangannya.
Shasa mendekat dengan heran setelah terlebih dahulu meletakkan tasnya. “Ada apa?” tanyanya.
“Ada kerjaan buat kamu,” kali ini Fira buka suara.
“Kerjaan?” Shasa jadi semakin bingung mendengarnya. Kenapa teman-temannya jadi membicarakan tentang pekerjaan? Memangnya kelas empat SD sudah boleh bekerja?